Menentukan porsi menu catering pernikahan biasanya dilakukan oleh konsumen yang memesan catering. Hal ini sangat membantu Anda di dalam mengolah dan menyiapkan menu - menu catering sesuai jumlah pesanan dan biaya yang telah dibayar kan. Meskipun begitu, terkadang konsumen justru meminta pertimbangan kepada penyedia catering pernikahan mengenai jumlah porsi menu untuk kebutuhan para tamu. Hal ini sering kali terjadi pada acara seperti pesta pernikahan. Para tamu undangan disuguhkan berbagai sajian menu catering pernikahan.
Memenuhi pesanan atau memesan porsi menu catering pernikahan memang perlu disesuaikan dengan jumlah tamu. Kadang kala, sebagian konsumen beranggapan bahwa lebih baik sisa daripada kekurangan atau tamu tidak mendapat jatah makanan. Melalui anggapan tersebut, konsumen memesan secara berlebih tanpa mempertimbangkan ketepatan jumlah porsi menu yang di hidangkan. Hal ini tentu sering membuat menu tidak habis sehingga pengeluaran menjadi sia-sia. Untuk mengantisipasi hal tersebut , baik pemesanan maupun penyedia jasa catering bisa membuat perkiraan mengenai jumlah porsi menu yang dibutuhkan.
Ada cara untuk menentukan jumlah porsi prasmanan saat memesan menu makanan pernikahan. Rumusan penentuan jumlah porsi buffet standar adalah jumlah tamu ditambah keluarga yang diundang. Jumlah tamu kira-kira sama dengan total undangan dikali 2. Hitung juga jumlah keluarga yang diperkirakan akan datang, tetap tidak termasuk di dalam jumlah undangan yang disebar. Rumusan tersebut seharusnya sudah bisa mengakomodasi kebutuhan porsi menu prasmanan pada acara. Akan sangat baik apabila diterapkan sistem konfirmasi undangan untuk memperkirakan jumlah tamu yang hadir secara akurat. Perhatikan contoh perhitungan jika undangan berjumlah 500.
Langkah Menentukan Porsi Menu Catering Pernikahan adalah seperti berikut:
- Jumlah undangan 500 dikalikan 2 = 1.000 orang
- Jumlah undangan 85% x 1.000 = 850 orang + keluarga dan panitia 50 = 900 orang
- Rasio buffet banding gubuk yang ideal adalah 60:40.
- Untuk buffet: 900x60% =540 porsi, boleh dibulatkan menjadi 600 porsi jika takut kehabisan.
- Terdapat 5 jenis gubuk sehingga diperkirakan 900x40% = 360 orang yang akan mampir ke gubuk. Apabila 1 orang mampir ke 4 gubuk maka 360x4=1.440 . Jumlah itu boleh di bulatkan menjadi 1.500 jika Anda takut kekurangan. Maka, 1.500 :5 gubuk = 300 porsi untuk masing-masing gubuk.
Selain cara tersebut, Anda juga bisa menentukan dengan teknik lain. Sebagai contoh, tentukan lebih dulu jumlah undangannya. Misalnya, Anda mengirimkan 400 undangan maka jumlah tamu di prediksi dua kali lipatnya (800 orang). Siapkan sekitar 500 porsi untuk menu buffet. Untuk sisa 300 orang dapat digunakan menu gubuk. Setiap orang dari jumlah tersebut akan makan menu gubug sebanyak 3 kali. Namun, hal ini masih ditambah dengan 500 orang yang makan menu buffet setidaknya akan satu kali menyantap menu gubuk. Jadi, total porsi untuk menu gubug yang disiapkan adalah (3x300) +500 =1.400 porsi.
Denga demikian, total pesanan adalah 500 porsi menu buffet dan 1.400 porsi menu gubuk. Sebagai tips tambahan, jika porsi makan di setiap gubuk tidak lebih dari 400 porsi maka sebaiknya cukup dijadikan satu gubuk. Hal ini untuk mencegah makanan cepat habis di gubuk. Anda tentu tidak ingin makan sudah habis, padahal acara masih panjang. Dalam perhitungan jumlah undangan, perlu diperhitungkan pula undangan yang dikirimkan lewat media sosial serta saudara-saudara yang diprediksi akan hadir meskipun Anda tidak mengirimkan undangan fisik.
Imam Januwardi
00.08
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Setelah menu catering ditentukan jenisnya, langkah selanjutnya ialah menyusun menu catering. Cara menyusun menu catering dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa langkah berikut ini.
- Menentukan macam menu catering yang diinginkan, meliputi menu standar dan pilihan. Jika menu standar dan pilihan. Jika menu pilihan memuat beberapa jenis hidangan yang dapat dipilih sesuai selera makan menu standar adalah hidangan baku yang disusun sesuai dana selama beberapa hari.
- Menetapkan siklus waktu menu yang direncanakan, misalnya 7 hari, 10 hari atau 1 bulan. Jangka waktu siklus menu yang lama akan lebih baik. Sebab, hal tersebut akan mencegah terjadinya pengulangan hidangan dalam tempo yang terlalu dekat.
- Menentukan waktu penerapan siklus menu yang telah disusun. Siklus menu tersebut dapat berlaku selama 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun.
- Menetapkan jenis bahan makanan yang akan digunakan dalam suatu siklus menu. Tentukan pula frekuensi pemakaian setiap jenis bahan makan hidrat arang, protein hewani, protein nabati, sayuran, buah, dan pelengkap.
Langkah penyusunan menu catering adalah sebagai berikut.
- Membuat format menu. Format ini disusun sesuai dengan siklus menu yang digunakan, waktu makan konsumen, susunan hidangan, serta tipe konsumen sasaran.
- Pada format menu, cantumkan bahan makanan hewani karena lauk hewani adalah makanan yang harganya paling mahal. Kemudian, ikuti dengan makanan sumber protein nabati serta sayuran yang disesuaikan dengan musim dan keserasian warna. Bila memungkinkan, cantumkan pula makan selingan atau pelengkap.
- Periksa kembali menu yang telah disusun apakah sesuai dengan kecukupan gizi dan dana yang tersedia.
Selain melihat dari ukuran untuk memilih menu catering yang umum, Jika target pasar Anda adalah lembaga profesional, Anda perlu memperhatikan faktor yang memengaruhi penyelenggaraan menu catering pada lembaga. Agar perusahaan catering Anda terlihat profesional.
Faktor - Faktor Yang Memengaruhi Penyelenggaraan Menu Catering
1. Kecukupan Gizi
Dalam membuat perencanaan menu, kebutuhan gizi konsumen adalah hal penting yang harus diperhatikan. Menu catering yang disusun perlu diperhatikan memenuhi kecukupan gizi berdasarkan hal-hal berikut.
- Intruksi Presiden RI No. 20 Tahun 1979 tentang Perbaikan Menu Makanan Rakyat.
- Standar Widya Karya Pangan dan Gizi LIPI Tahun 1988
- Penuntun diet bila konsumen memerlukan diet khusus.
- Golongan sasaran, seperti jompo, karyawan perusahaan, narapidana, haji, korban bencana alam, orang sakit, anak asuh, TNI dan sebagainya
2. Peraturan Lembaga
Perencanaan menu juga harus sejalan dengan peraturan lembaga yang telah ditetapkan. Selain penentuan dalam hal penggunaan anggaran belanja bahan makanan, terkadang lembaga juga menetapkan personel dan prosedur pembelian makanan.
3. Kebiasaan Makan
Menu yang disusun harus di sesuaikan dengan kebiasaan makan individu atau golongan. Kebiasaan makan bisa di tentukan oleh faktor kejiwaan, sosial budaya, agama dan kepercayaan, latar belakang pendidikan dan pengalaman, lingkungan hidup sehari-hari, tempat asal dan demografi, serta karakteristik konsumen. Bila konsumen yang dilayani homogen, prosedur pembuatan menu akan lebih sederhana. Namun, apabila jumlah orang yang dilayani sangat banyak maka kian bervariasi pula menu yang dipilih konsumen.
4. Peralatan dan perlengkapan Dapur yang tersedia
Menu catering yang direncanakan juga harus dapat di terapkan dengan baik menggunakan alat-alat dapur yang tersedia. Bila alat dan perlengkapan terbatas, menu yang direncanakan sebaiknya sederhana. Adapun jika perlengkapan dapur memadai dan modern, menu yang direncanakan dapat lebih beragam.
5. Macam dan Jumlah Pegawai
Macam, jumlah, dan keterampilan pegawai perlu diperhatikan dalam merencanakan menu agar berhasil dan berdaya guna. Untuk setiap katering, pelayanan lembaga dianjurkan memiliki tenaga pelaksana dalam jumlah yang memadai, yakni 1 tenaga pelaksana untuk 8-10 konsumen. Pegawai yang dibutuhkan meliputi tenaga ahli, terampil dan penunjang.
6. Macam Pelayanan yang diberikan
Perbedaan pelayanan bergantung pada kemampuan dan ketetapan lembaga penyelenggara atas dasar efisiensi dan efektivitas manajemen pelayanan gizi lembaga. Pelayanan yang ditetapkan akan memengaruhi susunan peralatan besar serta tata alur penyajian makanan. Dengan demikian, perlu diperhitungkan mengenal jadwal waktu penyediaan makanan. Di perusahaan, ada beberap macam model penyajian, di antaranya kafetaria, pelayanan sendiri, kantin, prasmanan, warung kecil, kereta makan, serta mesin makan otomatis.
7. Musim / iklim dan keadaan pasar
Iklim dapat memengaruhi selera dan kebutuhan tubuh. Pada musim hujan, udara terasa sejuk sehingga konsumen memerlukan asupan makanan sedikit lebih banyak dari biasanya. Adapun makanan yang diinginkan memiliki karakter panas. Faktor iklim juga memengaruhi buah-buahan dan sayuran yang sifatnya musiman. Bila lokasi dan sarana dan transportasi cukup baik, maka keadaan pasar relatif tidak terpengaruh oleh musim. Di daerah tropis, bahan makanan dapat tersedia setiap saat, kecuali buah atau sayuran tertentu. Menyusun menu catering sesuai keadaan pasar atau musim biasanya lebih menguntungkan karena harganya relatif murah.
8. Dana yang ditetapkan
Menu catering di susun sesuai dengan dana yang ditentukan. Makanan yang baik dan bergizi bukan berarti harus mahal. Oleh sebab itu, menu yang disusun hendaknya beraneka ragam dengan harga terjangaku. Setelah mencermati beberapa hal tersebut, maka Anda sudah siap menentukan menu makanan catering. Untuk memudahkan konsumen dalam menentukan pilihan dapat disusun brosur kecil yang memuat daftar menu catering secara lengkap beserta harganya. Dalam hal ini, daftar menu disusun berdasarkan pengelompokan harga, mulai dari paling murah hingga mahal.
Imam Januwardi 21.01 New Google SEO Bandung, Indonesia
Menu Catering |
Ukuran Untuk Memilih Jenis Menu Catering
1. Umur
Setiap individu berada dalam kelompok umur yang berbeda. Maka, menu untuk mereka pasti tidak sama. Sebagai contoh, menu bagi remaja tidak dapat disamakan dengan santapan orang dewasa. Selain jumlah atau porsi makanan, perbedaan kelompok umur juga memengaruhi cita rasa atau pun teknik pengolahan dan penyajian masakan. Selain itu, faktor umur turut berkontribusi terhadap kesukaan pada beberapa jenis makanan.
2. Pekerjaan
Jenis atau tingkat aktivitas individu terbagi atas pekerjaan ringan, sedang dan berat. Perbedaan pekerjaan harian sangat menentukan jumlah energi yang dibutuhkan. Pilihan bahan makanan yang digunakan dalam menyusun daftar menu catering tentu berbeda pada setiap orang. Sebab, kandungan kalori pada setiap bahan makanan ada yang rendah, sedang dan tinggi. Seseorang yang memiliki tingkat aktivitas ringan membutuhkan energi lebih sedikit dibandingkan pekerjaan berat. Menu bagi orang-orang yang memiliki aktivitas berat terbuat dari bahan makanan penghasil energi tinggi.
3. Kesukaan
Faktor yang juga harus diperhatikan dalam menyusun menu catering adalah kesukaan konsumen terhadap makanan tertentu. Pilihlah bahan makanan yang disukai kebanyakan orang di seluruh wilayah jika akan menyusun menu bagi mereka. Jangan memaksakan diri menggunakan bahan makanan yang tidak lazim mereka konsumsi sekalipun bahan tersebut mengandung gizi tinggi. Perlu diingat bahwa keragaman bahan makanan dalam menyusun menu catering akan membantu memenuhi kebutuhan zat gizi.
4. Ketersediaan
Kemudahan menyediakan bahan makanan dalam menyusun sebuah menu catering perlu diperhatikan. Pilihlah bahan makanan yang mudah diperoleh. Selain harga yang relatif murah jika bahan tersebut mudah diperoleh, kesegaran bahan juga lebih terjamin. Ketersediaan bahan makanan biasanya bergantung pada musim. Oleh karena itu, bahan makanan tertentu dipilih berdasarkan musim, salah satunya ialah buah-buahan.
5. Agama / Kepercayaan
Agama kerap menentukan tindakan seseorang, tak terkecuali makanan. Sehubungan dengan itu, faktor agama harus menjadi perhatian dalam menyusun menu. Sajikan menu sesuai dengan agama dan keyakinan seseorang. Meskipun bahan makanan tertentu mengandung zat gizi yang tinggi, tetapi jika tidak sesuai dengan ajaran kepercayaan tertentu maka hal tersebut tidak boleh di masukan dalam susunan menu. Bila perlu, Anda sebaiknya memiliki seritifikat halal dari LPPOM-MUI
6. Rasa, Warna dan Bentuk
Kombinasi dan variasi rasa dalam susunan menu perlu diperhatikan. Jangan ada ras yang monoton dalam susunan menu catering. Sebagai contoh, susunan menu hanya terdiri dari rasa peda yang dominan pada setiap masakan. Padahal, kombinansi rasa yang bervariasi akan membuat menu lebih mudah diterima setiap orang. Selain itu, faktor warna dalam susunan menu juga harus dipertimbangkan. Hindari munculnya menu warna yang dominan pada suatu susunan menu.
7. Teknik Pengolahan
Dalam menyusun suatu menu, teknik mengolah masakan perlu dipertimbangkan. Sebab, teknik pengolahan akan menentukan efisiensi waktu dalam penyajian makanan. Pilihlah teknik pengolahan yang relatif mudah dan praktis, tetapi tidak mengabaikan cita rasa dan nilai estetika makanan. Jangan menggunakan teknik pengolahan yang rumit untuk makanan dalam susunan menu.
Itulah beberapa ukuran untuk memilih jenis menu catering yang sesuai dengan pelanggan yang akan dibidik. Dengan kata lain, ukuran tersebut berlaku untuk catering umum. Lantas, bagaimana jika pelanggan Anda adalah lembaga yang memiliki syarat profesionalitas tertentu? Baca di artikel selanjutnya: Faktor-faktor Mempengaruhi Penyelenggaraan Menu Catering Pada Lembaga
Imam Januwardi
01.52
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Anda bisa membayangkan jenis menu catering yang akan dijual sembari membuka usaha. Namun, demikian pemilihan jenis menu catering yang sebaiknya sudah dipersiapkan sejak jauh hari. Jenis menu catering bisa Anda siapkan sejak bisnis katering belum dimulai. Dengan demikian, pada saat membuka katering, bisnis Anda tampak mantap dan meyakinkan.
Pengertian Menu Catering
Menu merupakan daftar susunan makanan beserta harganya yang akan ditawarkan kepada pemesan. Selain itu, ada juga daftar menu yang sudah dalam satu set makanan, seperti hidangan pembuka, makanan utama, sajian penutup, serta aneka minuman pilihan. Penyusunan menu makanan harus dilakukan secara cermat. Sebab, menu berkaitan erat dengan selera atau kesukaan konsumen. Artinya, kepandaiaan dalam menentukan menu makanan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi usaha catering Anda.
Jika diibaratkan, menu makanan katering ibarat dunia fashion yang terus berkembang. Siapa pun yang menampilkan motif dan model baru pasti akan diserbu pembeli. Hal tersebut juga berlaku pada menu makanan yang diolah dengan cita rasa baru. Menu tersebut boleh jadi dihasilkan dari perpaduan berbagai menu yang sudah ada. Sehubungan dengan itu, Anda dituntut untuk mengembangkan kreatvitas terkait variasi rasa dan penyajian. Dengan demikian, pelanggan tidak mudah bosan dengan menu yang disediakan. Menu biasanya juga berkaitan dengan tren masakan di setiap daerah. Oleh karena itu, pilihan menu hendaknya disesuaikan dengan daerah dan pelanggan yang menjadi target.
Cara Menentukan Jenis Menu Catering
Mempelajari hal yang menjadi kebiasaan makan dan budaya di lokasi membuka usaha catering akan memudahkan Anda dalam membesarkan produk. Sebagai contoh jika membuka usaha catering di lingkungan orang sunda ataupun Padang, Anda harus menentukan menu-menu makanan dengan cita rasa tersebut. Namun, jika Anda membuka usaha di daerah perkotaan di mana masyarakatnya terdiri dari berbagai suku bangsa, maka Anda harus menyiapkan beragam menu makanan khas masing-masing daerah. Semakin lengkap variasi menu yang ditawarkan kian terbuka peluang untuk menjaring pelanggan berlatar belakang majemuk.
Satu hal yang perlu diperhatikan dalam memiliki dan menentukan menu catering adalah perbedaan selera antara satu orang dengan pelanggan lainya. Berkaitan dengan hal itu, akan lebih baik jika usaha catering Anda memiliki banyak pilihan menu andalan. Sebab, biasanya pelanggan baru kesulitan memilih menu yang Anda tawarkan. Dengan adanya menu andalan, Anda setidaknya dapat membantu merekomendasikan menu yang disajikan kepada mereka. Menu andalan merupakan daya tarik sekeliling pertimbangan utama bagi calon pelanggan baru. Variasi menu sebaiknya Anda terapkan pada apa pun jenis catering yang dijalankan. Selain dapat menjaring jenis catering dari berbagai kalangan, variasi menu juga dapat menghindari kebosanan.
Untuk Catering Indonesia, menu yang biasa disajikan adalah hidangan makan siang dan malam. Nasi merupakan menu pokok yang dapat dipadukan dengan lauk pauk dan sayur berkuah, cah, oseng-oseng, gorengan dan sebagainya. Biasanya, menu catering ditambakan pula buah, puding atau snack sebagai sajian penutup. Untuk miniuman, biasanya disajikan dalam kondisi dingin, misalnya air putih, teh, dan aneka jus.
Untuk menu catering pernikahan biasanya dapat dipadukan menurut bahan yang digunakan. Dalam satu paket menu catering, perpaduan menu meliputi bahan daging sapi, ikan, ayam, sayur, dan sebagianya. Dengan bahan-bahan yang sama, Anda juga dituntut dapat memberikan menu bervariasi atau berbeda dari yang lain. Sebagai catatan, kualitas rasanya juga tidak kalah dengan menu yang dibuat dari bahan yang sama. Semakin variatif menu yang disajikan akan membuat pelanggan mempunyai banyak pilihan. dari situ, pelanggan berpeluang besar menentukan kepuasanya.
Imam Januwardi
01.42
New Google SEO
Bandung, IndonesiaSatu hal yang perlu diperhatikan dalam memiliki dan menentukan menu catering adalah perbedaan selera antara satu orang dengan pelanggan lainya. Berkaitan dengan hal itu, akan lebih baik jika usaha catering Anda memiliki banyak pilihan menu andalan. Sebab, biasanya pelanggan baru kesulitan memilih menu yang Anda tawarkan. Dengan adanya menu andalan, Anda setidaknya dapat membantu merekomendasikan menu yang disajikan kepada mereka. Menu andalan merupakan daya tarik sekeliling pertimbangan utama bagi calon pelanggan baru. Variasi menu sebaiknya Anda terapkan pada apa pun jenis catering yang dijalankan. Selain dapat menjaring jenis catering dari berbagai kalangan, variasi menu juga dapat menghindari kebosanan.
Pemaduan menu catering yang tepat
Untuk Catering Indonesia, menu yang biasa disajikan adalah hidangan makan siang dan malam. Nasi merupakan menu pokok yang dapat dipadukan dengan lauk pauk dan sayur berkuah, cah, oseng-oseng, gorengan dan sebagainya. Biasanya, menu catering ditambakan pula buah, puding atau snack sebagai sajian penutup. Untuk miniuman, biasanya disajikan dalam kondisi dingin, misalnya air putih, teh, dan aneka jus.
Untuk menu catering pernikahan biasanya dapat dipadukan menurut bahan yang digunakan. Dalam satu paket menu catering, perpaduan menu meliputi bahan daging sapi, ikan, ayam, sayur, dan sebagianya. Dengan bahan-bahan yang sama, Anda juga dituntut dapat memberikan menu bervariasi atau berbeda dari yang lain. Sebagai catatan, kualitas rasanya juga tidak kalah dengan menu yang dibuat dari bahan yang sama. Semakin variatif menu yang disajikan akan membuat pelanggan mempunyai banyak pilihan. dari situ, pelanggan berpeluang besar menentukan kepuasanya.